Minggu, 22 Mei 2011

LIMA KEKUATAN PERSAINGAN POKOK

1.    Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Bisnis pertelevisian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek, dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai bukti empiric secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor pertelevisian merupakan sector bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya.

Beberapa waktu lalu, elemen masyarakat kritis seperti Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) sudah melayangkan surat somasi kepada pemerintah dan KPI, meminta ketegasan mengenai kepemilikan jamak pada bisnis pertelevisian. Koordinator MPPI Kukuh Sanyoto di media (Koran Tempo,12/12/07), mencontohkan, Para Group memiliki dua stasiun televisi di satu provinsi, yakni PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV-7). Sedangkan, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) mengendalikan saham tiga stasiun televisi : PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dan PT Global Informasi Bermutu (Global-TV) masing-masing 99,99 persen serta PT Cipta TPI (TPI) 75%. Langkah yang dilakukan MPPI ini menarik untuk meneguhkan wacana kritis membongkar praktek kotor bisnis televisi di negeri ini

Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar mengingat mahalnya teknologi yang digunakan. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha – pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan raksasa yang telah mapan.

Jadi dengan kondisi tersebut diatas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini karena banyaknya barrier to entry yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada sebelumnya.

2.    Kekuatan tawar-menawar pembeli
Jumlah pemirsa pertelevisian dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan. Pemirsa di Indonesia pada umumnya mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa pertelevisian, apalagi dengan program yang ditayangkan oleh perusahaan tersebut.

RCTI telah membuktikan eksistensinya sebagai perusahaan pertelevisian swasta yang pertama kali berdiri di Indonesia dan juga setiap programnya merupakan sajian yang bermanfaat bagi para pemirsanya.

3.    Kekuatan tawar-menawar pemasok
Industri pertelevisian seperti RCTI telah menggunakan teknologi yang canggih dalam menayangkan setiap programnya. Sehingga dapat dilihat dari segi program dan iklan yang ditampilkan di RCTI cukup banyak dan variatif.

4.    Ancaman dari barang atau jasa pengganti
Tayangan televisi sebagai wahana audio visual lebih cenderung banyak diminati karena dapat menjadi salah satu alternatif hiburan bagi pemirsanya. Tapi hal ini tidah menutup kemungkinan akan pilihan pemirsa terhadap wahana audio seperti radio.hal seperti ini dapat dimanfaatkan oleh pertelevisian untuk lebih menggali kemampuan dalam menciptakan sajian yang ringan tetapi tetap menghibur.

5.    Persaingan di antara perusahaan yang ada
Kondisi persaingan industri pertelevisian di Indonesia sangat ketat sehingga pemerintah harus tegas dalam menindak praktek monopoli yang didasarkan pada perundang – undangan formal yang berpihak kepada publik. Dengan usaha ini, kita berharap masa depan televisi menjadi institusi yang memberikan inspirasi bagi kemajuan bangsa dalam berbagai bidang. Tayangan yang cerdas, mendidik, berkeadilan dan berspektif pencerahan, bukan sebaliknya tayangan “sampah” yang merusak generasi muda bangsa ini.

ANALISA SWOT RCTI - RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA

1.    Strength:
Kekuatan RCTI antara lain terdapat pada : pengalaman mengelola bisnis pertelevisian swasta pertama di Indnesia, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi dan peralatan yang mutakhir, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.

2.    Weakness:
kelemahan RCTI antara lain terdapat pada kurangnya program yang ringan tapi tetap menghibur dan mendidik. Hal ini dapat dilihat karena terlalu banyaknya sinetron yang ditampilkan di RCTI.
3.    Oppurtunities:
Peluang bagi RCTI antara lain : besarnya pasar domestik yang belum tergarap, penambahan program hiburan baru yang lebih menghibur dan mendidik.

4.    Threat:
Ancaman bagi RCTI antara lain : masuknya pendatang baru terutama dari tv swasta lokal daerah dan juga krisis ekonomi yang melanda Indonesia

AWARDS / ACHIEVEMENTS

2007
 1. Anugerah Pesona Wisata 2007, Kementrian Kebudayaan & Pariwisata, 04 Januari 2007
Program dokumenter TREKING episode “BERKUNJUNG KE RUMAH NAGA” meraih penghargaan Terbaik III kategori tayangan televisi.

2. Aljazeera TV Documenter Festival ke-3.
DELIK sebagai nominee untuk di Qatar, nominee kategori program investigasi   “Marriage for Sales” (Kisah Kawin Kontrak Warga Arab di Puncak) karya Levi Silalahi  dan Toni Cahyono.

3. “Festival Film Bandung 2007”
Memberikan penghargaan atas program 29 April 2007 dan artis sinetron RCTI, yaitu :
- Naysila Mirdad (INTAN), Lakon Utama Wanita Terpuji kategori sinetron
- Mathias Muchus (AYAHKU ASTUTI), Lakon Utama Pria Terpuji kategori sinetron
- Winda Viska (OB), Lakon Pembantu Wanita Terpuji kategori sinetron

4. Festival Film Dokumenter Untuk Lingkungan di Cairo, Mesir, 2007
Nominasi untuk program GAPURA “Inong Pulang ke Rumah” dan “Penambangan Pasir   Liar di Riau”, serta penghargaan Honorary Award atas tema dan kualitas yg disajikan untuk program Mata Angin (Global TV) berjudul “Sokola Rimba”

5. KPI Award, 10 Agustus 2007
Kategori Sinetron :
Juara 1 : Sayekti & Hanafi (RCTI)
Juara 2 : Maha Kasih “Tukang Bubur Naik Haji” (RCTI)
Juara 3 : Maha Kasih “Pencuri yang Tercuri”

Kategori Features :
Juara 1 : Rawinala (TPI)
Juara 2 : Jendela Arang Ria Rio (TPI)
Juara 3 : Bercanda dengan Monyet Belanda (RCTI)

Kategori Program Kriminal :
Juara 1 : Delik – Jejak Pedofil Australia (RCTI)
Juara 2 : Delik – Penjara Sarang Narkoba (RCTI)
Juara 3 : Suami Tidak Terbukti Bakar Istri (TPI)


6. Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangungan Prov DKI Jakarta Tahun Anggaran 2007 dari Walikota Jakarta Barat, 22 Agustus 2007
Penghargaan sebagai “Perusahaan Patuh Pajak 2007”

7. MURI, Agustus 2007
Prestasi RCTI sebagai pemrakarsa dan penyelenggara ketahanan nonton TV dengan berdiri dalam waktu terlama (18 jam).

8. Panitia Pedati (Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri), Nusantara VII 2007 (06 November)        
PEDATI AWARD kpd RCTI atas atensinya terhadap kebudayaan dan kepariwisataan Minangkabau melalui station ID RCTI “Rumah Gadang” dan banyak mendukung kepariwisataan Bukittingi SumBar, yang merupakan salah satu dari 5 daerah tujuan pariwisata di Indonesia.

9. The Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU), The Cable & Satellite Broadcasting Association of Asia (CASBAA) bekerja sama dgn UNICEF Asia Pasifik di Thailand, 20 Nopember
Memberikan penghargaan (Certificate of Recognation) atas program News Features URBAN untuk edisi “ANAK LUMPUR LAPINDO” karya Diki Martias dan Toni Cahyono

10. Panasonic Awards, 30 Nop 2007
Meraih beberapa penghargaan:
- Drama seri : Candy
- Infotainment : Silet
- News : Seputar Indonesia

11. UNICEF Indonesia dan Aliansi Jurnalis Independent (AJI) 17 Desember 2007
Program News Feature “URBAN” menerima 2 penghargaan kembali :
- Sebagai pemenang pertama kategori documenter televisi utk edisi “MANUSIA GEROBAK” karya Dulhadi dan Tonny Cahyono
- Sebagai pemenang ketiga kategori documenter televisi untuk edisi “POTRET BURAM WARGA PEDONGKELAN” karya Dulhadi dan Tonny Cahyono


2008
1. IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies) 2008 oleh Frontier Consulting & Majalah Business Week, 12 Juni 2008
Meraih Best Corporate Image untuk kategori stasiun televise nasional

2. Walikota Jakarta Barat dalam Pekan Panutan Wajib Pajak Pembayaran PBB diberikan di Kantor Walikota Jakarta Barat, 7 Agustus 2008
RCTI sebagai Wajib Pajak Patuh dan Taat 2008

3. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) diserahkan di Gedung Dewan Pers, 14 Agustus 2008
Program Investigasi Pembunuhan Munir
Kesaksian Baru Agen BIN dinobatkan sebagai karya jurnalistik terbaik 2008, menyisihkan 29 karya jurnalistik televisi lainnya.

4. Departemen Pendidikan Nasional Dalam rangka Hardiknas 2008 diserahkan oleh Mendiknas, tanggal14 Agustus 2008
RCTI terpilih sebagai 3 besar stasiun televisi meraih penghargaan sebagai stasiun televisi peduli dalam menayangkan bidang pendidikan.

5. British Council Broadcast Competition2008, dalam rangka HUT ke-60 BC Jakarta, 27 Agustus 2008
“Ranger di Tepian Leuser” (part 1&2), mengalahkan 26 peserta & menyisihkan 4 finalis untuk kategori broadcast. Reporter Dhandy Laksono, Cameraman Wenang Pitoyo

6. Arsip Nasional 19 Oktober 2008 (diserahkan oleh Men PAN)
Penghargaan kepada RCTI sebagai bentuk apresiasi kepada media dalam rangkaian peringatan kemerdekaan ke-63 RI atas program mengenai gedung arsip nasional di berita tanggal 23-24 Agsts 08

7. Departemen Pendidikan Nasional 14 Agustus 2008
Penghargaan kepada RCTI sebagai 3 besar stasiun televisi yang peduli penayangan informasi pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2008



2009
1. Anugerah Wisata 2008 - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,5 Februari 2009.
Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pemenang Pertama untuk Kategori Media Televisi "Upacara Pelebon Agung, Puri Kerajaan Ubud, Bali"

2. Panasonic Awards ke -12, 27 Maret 2009 :
  • Silet (infotainment terfavorit)
  • Pentas Idola Cilik 1 (program hiburan anak-anak terfavorit)
  • Putra Nababan (presenter berita current affairs terfavorit)
  • Seputar Indonesia (program berita terfavorit)

3. Yayasan SET, TIFA & IJTI, 02 April 2009
Program berita Paling Berkualitas " Seputar Indonesia"

4. The 5th Al Jazeera International Documentary Film Festival - Doha, Qatar, 13-16 April 2009.
The Best Shot Film Documentary Kategori: Children & Family Matters " Wagon People ( Manusia Gerobak)"

5. Anugerah Jurnalistik untuk Akses Terhadap Keadilan - BAPPENAS & UNDP, 22 Mei 2009.
Juara Kategori Media TV Liputan berita "Ceria Yang Tergusur"

6. Mochtar Lubis Award, Juli 2009.
5 (lima) besar liputan mendalam "Polemik Puyer"

7. IMAC (Indonesian Most Admire Companies) Award 2009,12 Agustus 2009.
The Best of Corporate Image

8. Sampoerna Adiwarta, Desember 2009.
Juara Dokumenter Televisi "Andalas Pulang Kampung"

9. AJI-ILO, Desember 2009.
Anugerah liputan perburuhan "Nestapa TKI Qatar"

VISI, MISI, dan TIGA PILAR UTAMA

VISI
Media Utama Hiburan dan Informasi
Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama” karena kata “pertama” hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas dan dedikasi.

Media utama hiburan dan informasi memiliki makna:
  1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi.
  2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program-programnya.
  3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder” (karyawan,pemirsa,pengiklan,pemegang saham,pemasok,pesaing,perusahaan afiliasi,mitra strategis,masyarakat, dan penyelenggara Negara)
MISI

Bersama Menyediakan Layanan Prima
Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi,terkoordinasi dan tersistemasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “stakeholder
TIGA PILAR UTAMA
  1. Keutamaan Dalam Kebersamaan
  2. Bersatu Padu
  3. Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada 3 (tiga) nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi,inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para “stake holder” atas kualitas integritas dan dedikasi yang ditampilkan.

DEWAN DIREKSI

HARY TANOESOEDIBJO  (Direktur Utama)
HARY TANOESOEDIBJOHary Tanoesoedibjo lahir di Surabaya, tahun 1965. Meraih gelar Bachelor of Commerce dalam bidang Corporate Finance, di Carleton University, Ottawa, Canada, serta gelar MBA dalam Portfolio Management, dari Ottawa University, Ottawa, Canada. Pada Agustus 2003 beliau menjabat sebagai Direktur Utama RCTI, dan juga sebagai Direktur Utama PT Bimantara Citra Tbk. Serta Direktur Utama PT Media Nusantara Citra sejak tahun 2002. Tahun 2004 beliau diangkat menjadi Komisaris Utama PT Global Informasi Bermutu (Global TV), dan wakil Komisaris Utama di beberapa perusahaan termasuk PT Bhakti Investama Tbk dan PT. Mobile-8 Telecom. Beliau juga merupakan Komisaris dari PT Cipta TPI dan juga menjabat sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat sejak tahun 2003. Kerap menjadi pembicara di berbagai seminar serta pengajar program Pasca Sarjana di berbagai universitas untuk bidang corporate finance, investment, dan management strategi.
 

RUDY RAMAWY (Direktur Programming)
Rudy RamawyLahir di Medan tahun 1971. Meraih Bachelor of Science, Chemical Engineering, dari University of California di Berkeley - USA. Beliau bergabung dengan RCTI sejak Mei 2008. Mengawali karirnya tahun 1994 di bidang pemasaran consumer goods di Procter & Gamble, beliau kemudian bergabung dengan Sony Music Entertainment sebagai Direktur Marketing & Sales antara 1997-2000. Pada tahun 2000-2003, beliau menjabat sebagai Managing Director Warner Music Malaysia di Kuala Lumpur. Beliau kemudian menjabat sebagai President Director Sony Music Entertainment Indonesia merangkap Regional Managing Director untuk Sony Music South East Asia antara tahun 2003-2005. Sebelum bergabung dengan RCTI, jabatan terakhir beliau di operator seluler Natrindo Telepon Selular (Axis) sebagai Director & Chief Marketing Officer.

 


SYAFRIL NASUTION (Direktur Corporate Affairs)
Syafril NasutionLahir di Medan, 17 April 1961. Sejak 01 April 2009, Syafril Nasution menjabat sebagai Direktur Corporate Affairs di RCTI. Lulusan  STIE Perbanas Jakarta jurusan Ekonomi Perusahaan, beliau hingga saat ini juga masih dipercaya menjabat di beberapa perusahaan, yaitu Direktur Utama PT Media Nusantara Informasi sejak November 2008, Direktur Utama PT Media Nusantara Press sejak Mei 2008, Komisaris PR UGB sejak Juni 2008, Komisaris SunTV Networks sejak Agustus 2008 dan Direktur Utama PT Hikmat Makna Aksara (sejak Februari 2009), Direktur Utama PT. Media Nusantara Informasi (sejak Nopember 2008), Direktur Utama PT. Media Nusantara Press (sejak Mei 2008), serta Komisaris SUNTV Network (sejak Agustus 2008) dan PT. Usaha Gedung Bimantara (sejak Juni 2008). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Komersil (Januari 1999 – Februari 2008) di PT. Multi Nitrotama Kimia, sebuah perusahaan patungan Bimantara Citra dengan Pupuk Kujang & Yayasan DAKAB yang bergerak dalam bidang pembuatan Ammonium Nitrate & pelayanan jasa peledakan.


BETI P. SANTOSO (Direktur Keuangan & Administrasi)
Beti P SantosoLahir di Cirebon tahun 1959. Setelah menjabat sebagai Direktur Keuangan & Administrasi di RCTI (Juli 2004 – 31 Desember 2007), beliau kembali dipercaya untuk menjabat posisi yang sama sejak 1 April 2009. Lulusan bergelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, tahun 1985 ini, sebelumnya pernah menjadi Direktur Utama PT. Bhakti Capital Indonesia, Tbk (2002-2004), Komite Usaha Kustodian Sentral Efek Indonesia (2002-2004), Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dari tahun 2001, Komite Perdagangan Bursa Efek Jakarta (2000-2002), serta Direktur PT. Bhakti Capital Indonesia, Tbk. (2000-2002). Karir perbankan beliau diawali  di Bank Dagang Nasional Indonesia (1987-1995), dilanjutkan menjabat sebagai Associate Director PT. Bhakti Investama, Tbk (1996 – 2000).

 

Kanti Mirdiati Imansyah  (Direktur Sales & Marketing)
Kanti Mirdiati Imansyah
Beliau lahir di Palembang, 30 Maret 1966. Di tahun 1989, wanita yang hobi membaca dan menonton televisi ini meraih gelar Bachelor Degree of Science dari La Jolla Academy of Advertising Arts di San Diego, Amerika, dan gelar Associate Degree in Fashion Merchandising dari IFS di San Diego, Amerika. Beliau mengawali kariernya di RCTI sejak Juli 1990 sebagai account executive. Pada bulan Juni 2000, sempat bergabung di Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) sebagai sales group head hingga Januari 2003. Bergabung kembali di RCTI pada Februari 2003 sebagai Head of Acquisition Manager hingga September 2003. Selama dua tahun sepuluh bulan berikutnya beliau sempat bergabung di Duta Visual Mandiri (TV7) dengan jabatan tertinggi AVP Sales & Marketing. Setelah itu beliau bergabung dengan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) sejak September 2006 hingga Juli 2010 dengan jabatan terakhir Director of Sales & Marketing. Kini beliau kembali ke RCTI dengan jabatan Director of Sales & Marketing.

DEWAN KOMISARIS

POSMA LUMBAN TOBING (Komisaris Utama)
POSMA LUMBAN TOBINGDrs. Posma Lumban Tobing lahir di Tarutung, 21 Mei 1948. Memiliki pendidikan dari latar belakang militer/ Kepolisian, alumnus AKABRI Kepolisian 1970, PTIK 1981, Seskoal 1985 dan Lemhanas 2001, serta berbagai kursus di lingkungan TNI / POLRI, dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.
Beliau pernah ditugaskan dalam Operasi Seroja Timor Timur (1977 – 1978) dan pernah bertugas di beberapa daerah, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Timur dan DPR RI sejak 1971 – 2004. Prestasinya di Kepolisian & DPR/MPR RI mengantarkannya meraih beberapa buah penghargaan / Satya Lencana, antara lain: SL Kesetiaan 24 tahun, SL Bhayangkara Nararya dan SL Bhayangkara Pratama. Di bidang politik, Bpk Posma tercatat pernah menjadi anggota DPR-RI, yaitu Anggota Komisi I (1992-1994, 2000-2001 dan  2003-2004), Anggota Komisi II (1994-1995), Anggota Komisi V (1997-1999), Anggota Komisi VIII (1999-2000), Ketua Komisi VII (2001-2003) serta Ketua Fraksi TNI/POLRI DPR-RI/MPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI (2003-2004). Mulai tahun 2004 beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Senior Advisor to BOD & Commissioner di MNC Skyvision/Indovision. Selain itu, beliau juga menjadi Komisaris di PT. Bhakti Finance (2005-2006), sejak tahun 2006 hingga sekarang menjadi Komisaris di PT. Bhakti Investama, Tbk dan PT. MNC Network/MNCN. Sejak 2008, beliau juga menjadi Presiden Komisaris di PT. SUN Televisi Network dan Presiden Komisaris di PT. Global Informasi Bermutu (Global TV).

LILIANA TANAJA (Komisaris)
Liliana tanaja
Liliana Tanaja lahir di Surabaya, 15 Maret 1967. Beliau memiliki latar belakang pendidikan fashion dan beauty di Ottawa, Canada dari tahun 1986-1989 yang terdiri dari Diploma Fashion Merchandising ICS Canadian Limited, Diploma Fashion Designer L'Academie des Couturiers Canadiens, Ottawa-Canada, Diploma Hat Making & Accessories L'Academie des Couturiers Canadiens, Ottawa-Canada, Diploma Professional Cosmetician Versailes Academy of Make up Arts & Esthetics dan Diploma Professional Nail Technician Versailes Academy of Make up Arts & Esthetics.Selain menjadi komisaris RCTI beliau juga menjabat sebagai komisaris di PT. Global Land Development, PT Star Media Nusantara dan PT. UGB.  beliau juga menggawangi perusahaan penerbitan majalah HighEnd dan HighEnd Teen sebagai chairwoman. Disamping itu, perempuan bernama lengkap Liliana Tanaja ini juga tercatat sebagai Direktur Utama PT. MNC Pictures, Direktur PT Global Star Harvest, dan Direktur PT Media Persahabatan Indonesia. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Jalinan Kasih RCTI, Pendiri Miss Indonesia, Pemimpin Umum Tabloid Genie, Mom&Kiddie, Just For Kids, serta Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa.

M. TACHRIL SAPI’IE (Komisaris)
Tachril SapieM. Tachril Sapi’ie, Beliau adalah salah seorang pendiri PT. Bimantara Citra Tbk, dan kini menjabat sebagai Komisaris RCTI. Mulai berkarir di PT. Bakrie Brother pada tahun 1979-1981. Beliau kemudian mengembangkan karirnya di PT. Bimantara Citra Tbk. Sebagai Direktur, kemudian diangkat sebagai Komisaris pada tahun 1995-1998. pada tahun 1998-2000 beliau diangkat sebagai Direktur Utama RCTI, kemudian pada tahun 2000 hingga sekarang beliau diangkat kembali menjadi Komisaris RCTI, Selain itu beliau juga merupakan Komisaris di PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Beliau meraih gelarnya di Polytechnic of Central London tahun 1980, dengan mengambil jurusan Teknik.


 


BAMBANG RUDIJANTO TANOESOEDIBJO (Komisaris)
Rudi TanoesoedibjoBambang Rudijanto Tanoesoedibjo, lahir di Surabaya pada tahun 1964. Tahun 1987 beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University Ottawa Ontario, Canada. Kemudian pada tahun 1989 gelar Master of Business Administration diraihnya dari University of San Fransisco, USA. Beliau menjabat sebagai Dewan Komisaris RCTI sejak tahun 2002 hingga sekarang. Beliau juga merupakan Komisaris PT. Bhakti Investama Tbk. Dan wakil Komisaris Utama PT. Bimantara Citra Tbk.







OERIANTO GUYANDI  (Komisaris)
Oerianto GuyandiOerianto Guyandi lahir di Jember tahun 1966. Meraih gelar Sarjana Keteknikan Pertanian dari Institut Pertanian Bogor  dan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama RCTI sejak bulan Mei 2008. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasional RCTI pada tahun 2001-2004. Pada tahun 2004-2008  sebagai Direktur Keuangan PT MNC Sky Vision (Indovision) dan  Direktur di PT Bhakti Investama. Sebelum itu, menjabat sebagai Direktur di PT Bhakti Capital Indonesia pada tahun 2000-2002 serta sebagai Senior Manager (Head of Investment banking) di PT Bhakti Investama pada 1999 – 2000. Pengalaman di stasiun TV diperolehnya sejak bergabung dengan PT Indosiar Visual Mandiri sebagai Finance and Accounting Manager pada 1989-1993. Awal mula karir di kantor akuntan Prasetio Utomo & Co sebagai Supervisor pada 1989-1993.

PROFIL PERUSAHAAN

Tanggal 24 Agustus 1989, RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai macam program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia.
Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jaringan terluas di Indonesia. Melalui 48 stasiun relay-nya program-program RCTI disaksikan oleh sekitar 180 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.
Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB Nielsen Media Research.
Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari kreatifitas, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Enam (6) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto “Kebanggaan Bersama Milik Bangsa” namun tampil dalam kemasan yang “oke”. Kualitas Program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia.